article main image
Pasang Surut Arema di Liga IndonesiaBy Liputan6

Bola.com, Jakarta - Arema adalah klub yang menjadi identitas masyarakat Malang, Jawa Timur. Klub berjulukan Singo Edan itu memiliki suporter yang loyal, Aremania.

Arema merupakan klub dengan sejarah panjang di sepak bola Indonesia. Klub yang bermarkas di Stadion Kanjuruhan itu berdiri pada 11 Agustus 1987 dengan nama Arema Malang.

Pada masa Galatama, Arema pernah diperkuat Mecky Tata hingga Singgih Pitono. Pencapaian terbaik klub asal Jawa Timur itu adalah menjadi juara pada Galatama 1992-1993 bersama pelatih M. Basri/Gusnul Yakin.

Setelah menjadi juara, Arema mengalami pasang surut performa. Ujian terberat kemudian dialami Arema pada 2003 yakni harus turun kasta ke Divisi 1 karena finis ke-19.

Manajemen kemudian menunjuk Benny Dollo sebagai pelatih Arema. Pria asal Manado itu mengaku tak mudah menukangi tim yang baru turun kasta.

"Tidak mudah melatih tim yang mentalnya tengah terpuruk. Beruntung saya mendapat dukungan penuh dari pihak Bentoel, yang saat itu mengelola Arema, untuk membangun tim. Jadilah Arema tim yang solid di kompetisi kasta kedua musim 2004," kata Benny.

Berkat dukungan dari manajemen dan sponsor, Benny Dollo membentuk tim dengan materi pemain berkualitas. Arema akhirnya tak berlama-lama di kasta kedua Indonesia itu dan bangkit menjuarai Divisi 1 2004 sehingga promosi ke Divisi Utama.

"Saya sangat menikmati masa-masa melatih Arema. Tim amat solid luar dan dalam. Kebersamaan antaranggota tim amat erat," tegas Benny Dollo.

Setelah promosi ke Divisi Utama pada 2005, hingga saat ini Arema konsisten tampil di kompetisi elite Indonesia. Sayangnya, Benny Dollo gagal mempersembahkan gelar buat Arema pada masa Divisi Utama.

Tim asuhannya hanya mampu mencapai babak delapan besar dalam dua musim beruntun, yakni 2005 dan 2006. Manajemen kemudian menunjuk Miroslav Janu untuk menggantikan Benny Dollo.

Akan tetapi, kehadiran pelatih asal Republik Ceska itu tak membawa dampak signifikan. Arema hanya mencapai babak 8 besar Divisi Utama 2007.

Pada 2008-2009, kompetisi tertinggi Indonesia berganti nama menjadi Liga Super Indonesia. Arema pada musim ini diasuh dua pelatih yakni Bambang Nurdiyansyah dan Gusnul Yakin dan bertengger di peringkat ke-10.